BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian yang
dilakukan adalah penelitian yang bersifat eksperimental menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan adalah 5 kali perlakuan yaitu infusa daun mahkota dewa konsentrasi 10%, 20%,
30%, kontrol positif, dan kontrol negtif dengan 5 kali pengulangan.
B.
Subjek
penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah daun
mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) segar dan sudah tua yaitu dimulai dari daun ketujuh
yang dihitung dari ujung tangkai. Diperoleh
dari daerah Sukarame Bandar Lampung yang sebelumnya telah diidentifikasi keasliannya di Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes
Tanjung Karang.
C. Tempat dan
waktu Penelitian
Pengujian efek analgetik dilakukan di laboratorium Patologi Balai Veteriner
Lampung (BVL) di Jalan Untung Suropati No.2 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu,
Bandar Lampung dan pembuatan sediaan infusa dilakukan
di Laboratorium Terpadu Jurusan Farmasi Poltekkes Tanjung Karang. Waktu
penelitian dilakukan pada
bulan Juni tahun 2014.
D. Pengumpulan data
1. Pengulangan
(Replikasi)
Besar sampel
pada penelitian ini dapat dihitung dengan
rumus:
(n-1) (t-1) ≥ 15
n = besar pengulangan
t = jumlah kelompok/perlakuan
(Hanafiah,
2005:6)
Dalam penelitian ini terdapat 5 perlakuan yang terdiri dari kelompok
kontrol negatif, kelompok uji 1, kelompok uji 2, kelompok
3, dan kelompok kontrol positif.
Bila dimasukkan ke dalam rumus maka
dapat ditentukan pengulangan per kelompok yaitu :
(n-1)(t-1) ≥15
(n-1)(5-1)≥15
(n-1) (4) ≥15
(4n-4) ≥15
4n
≥ 19/4
n
≥ 4,75 → 5
Maka besar pengulangan per kelompok minimal
5 ekor mencit. Sehingga dalam penelitian ini dipakai 25 ekor mencit, yang terdiri dari 5 ekor mencit per kelompok.
2. Alat dan Bahan
Penelitian
a. Alat Penelitian
Kompor , panci, termometer, hot
plate yang dilengkapi
dengan termostat (pengatur suhu),
kurungan mencit, timbangan, spuit oral 0,5 dan 1 ml , stopwatch, beaker glass 250 ml, gelas
ukur 200 ml, labu ukur 50 ml, pipet ukur
10 ml, buret 25 ml,
pipet tetes, sarung tangan, dan masker.
b.
Bahan
Penelitian
Infusa
daun mahkota dewa konsentrasi
10%, 20% dan 30%, suspensi asam mefenamat dengan dosis 1,3 mg/ml, aquadest.
3.
ProsedurKerjaPenelitian
a. Identifikasi
tanaman
Identifikasi tanaman dilakukan
di Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang untuk menetapkan kebenaran
sampel daun mahkota dewa berkaitan
dengan ciri-ciri makroskopis daun mahkota dewa.
b. Pembuatan infusa
1)
Ditimbang
20, 40 dan 60 gram daun mahkota dewa,
2)
Ditambahkan air 200
ml ke dalam panci,
kemudian dipanaskan sampai suhu 90°C lalu dimasukkan daun mahkota dewa sambil
sekali-sekali diaduk.
3)
Ditunggu hingga
15 menit
4)
Infusa diserkai
(disaring) dalam keadaan panas dengan menggunakan kain kasa atau flanel.
5)
Ditambahkan aquadest
sampai volume yang diinginkan yaitu sebanyak
200 ml
6) 20 gram daun mahkota
dewa dalam 200 ml air merupakan konsentrasi infusa
10%,
7) 40 gram daun mahkota dewa dalam 200 ml air merupakan
konsentrasi infusa 20%,
8) 60 gram daun mahkota dewa
dalam 200 ml
air merupakan konsentrasi infusa 30%
(Depkes RI, 1995:9)
c. Pembuatan suspensi asam mefenamat
1)
Diambil 6,5 ml suspensi
asam mefenamat dari sediaan yang mengandung 10 mg/ ml asam mefenamat
2)
Dikalibrasi wadah
/ botol yang akan digunakan 50
ml, dimasukan 6,5 ml suspensi asam mefenamat kedalam botol
yang telah dikalibrasi, ditambahkan air hingga
50 ml lalu larutan suspensi dikocok.
d. Persiapan Hewan
Percobaan
1)
Mencit ditimbang
dengan persyaratan berat 20-30 gram.
2)
Dilakukan
penyeleksian untuk uji kemampuan mencit, mencit yang digunakan adalah mencit yang memberikan respon dalam
waktu 3-6 detik setelah ditempatkan pada plat panas (55
).
3)
Penyeleksian
dilakukan hingga diperoleh 25 ekor mencit yang memenuhi persyaratan.
4)
25 ekor mencit
yang telah disiapkan dikelompokkan masing-masing 5 ekor pada tiap kelompok,
kelompok 1 adalah mencit yang akan diberi aquadest
(kontrol negatif), kelompok 2 adalah mencit yang akan diberi infusa
10%, kelompok 3 mencit yang akan diberi infusa 20%, kelompok 4 adalah mencit yang akan
diberi infusa 30%, dan kelompok 5 adalah mencit yang akan diberi suspensi asam mefenamat(kontrol positif).
5)
Sebelum
perlakuan, mencit dipuasakan selama 18 jam dalam artian makan tidak diberi
tetapi minum diberi ( Kelompok Kerja Ilmiah, 1993:5).
e. Pemeriksaan
kemampuan analgetik
1) Prinsip Kerja
Hewan percobaan yang ditempatkan di atas plat panas dengan
suhu tetap sebagai stimulasi nyeri akan memberikan respon dalam bentuk mengangkat
atau menjilat telapak kaki depan, atau meloncat. Selang waktu antara pemberian
stimulus nyeri dan terjadinya respon, yang disebut waktu reaksi dapat diperpanjang
dengan pengaruh infusa daun mahkota dewa (Kelompok Kerja Ilmiah, 1993).
2) Pemeriksaan
waktu reaksi normal
Waktu reaksi normal
dilakukan dengan mengamati
reaksi mencit pada 10 menit
dan 5 menit sebelum pemberian larutan uji
dengan cara meletakkan mencit diatas plat panas.
3) Pemeriksaan
waktu reaksi perlakuan
a)
Satu ekor mencit
tiap kelompok secara oral diberi perlakuan kelompok
1 diberi 1,0 ml aquadest
(kontrol negatif), kelompok 2 diberi 0,5 ml
infusa konsentrasi 10% ,
kelompok 3 diberi
0,5 ml infusa konsentrasi 20%, kelompok 4 diberi 0,5 ml
infusa konsentrasi 30%,
dan kelompok 5 diberi 1 ml suspensi asam mefenamat 1,3 mg/ml (kontrol positif).
b)
Sepuluh menit setelah
perlakuan mencit diletakan di atas plat panas, diamati waktu reaksi hingga mencit
memberikan repon berupa mengangkat kaki depan, menjilat kaki depan atau meloncat,
dicatat waktu reaksi, kemudian mencit diangkat, Setelah menit
ke-20 mencit kembali diletakan di atas plat panas,
diamati waktu reaksi hingga mencit memberikan respon berupa mengangkat kaki
depan, menjilat kaki depan atau meloncat, dicatat waktu reaksi, dilakukan hal
yang sama setelah 30, 45, 60, dan 90 menit setelah perlakuan. Waktu reaksi adalah
waktu saat diletakkan di atas plat panas (55
) sampai tepat
memberikan respon (kaki depan diangkat atau dijilat atau meloncat).
c)
Uji replikasi dilakukan
sebanyak lima
kali. Uji replikasi ini dilakukan dengan cara menguji kemampuan analgetik pada satu
mencit/kelompok terlebih dahulu, dilanjutkan dengan satu mencit/kelompok kembali,
dilakukan hal sama hingga seluruh mencit per kelompok mendapat perlakuan.
d)
Waktu reaksi dari
tiap tahap pembacaan dan tiap hewan dicatat, ditabulasi dan dievaluasi
(Kelompok Kerja Ilmiah, 1993).
E.
Pengolahan
dan Analisis Data
1.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang
didapat berupa waktu lama bertahan di plat panas pada waktu setelah diberi zat
uji sampai memberikan respon berupa kaki depan diangkat atau dijilat , dan atau meloncat yaitu
dengan menghitung rata-rata waktu reaksi untuk kontrol negatif, infusa
konsentrasi 10%,
20% dan 30%,
dan kontrol positif.
2.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan
adalah jenis bivariat.
Data-data hasil pengujian disajikan dalam bentuk tabel dan gambar kemudian
dianalisa dengan Analisis of Varian
(ANOVA) karena dalam penelitian ini menggunakan lebih dari dua perlakuan,
apabila terdapat perbedaan nyata yaitu perbedaan antara F hitung dengan F tabel
maka dilanjutkan dengan analisis multi
comparison jenis Bonferroni yang bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut
kelompok mana saja yang berbeda secara bermakna dengan taraf kepercayaan 95% (p<0,05) (Hastono, 2007:108-109).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar