PEMASARAN FARMASI
( PRODUCT KNOWLEDGE )
OLEH :
Okta Ferdiansyah
11.390.022
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
JURUSAN FARMASI
2013
1. PATOFISIOLOGI
PENYAKIT
Batuk adalah refleks normal tubuh kita akibat adanya rangsangan
dari selaput lendir di daerah tenggorok dan cabang tenggorok, yang bertujuan
untuk membersihkan saluran pernafasan dari zat-zat asing yang menganggu. Jadi,
merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh. Namun jika berlebihan memang jadi
menjengkelkan.
Secara gampang, batuk dibedakan menjadi dua jenis, batuk kering
dan batuk berdahak. Batuk kering biasanya bukan merupakan mekanisme pengeluaran
zat asing, dan mungkin merupakan bagian dari penyakit lain. Batuk seperti ini
tidak berguna dan harus dihentikan. Untuk ini ada obat-obat yang bekerja
menekan rangsang batuk atau dikenal dengan nama antitusif. Beberapa obat yang
termasuk jenis ini dan sering digunakan adalah dekstrometorfan, noskapin, dan
kodein. Tetapi penggunaan noskapin dan kodein umumnya menggunakan resep dokter.
Jadi jika batuk anda jenis kering, carilah obat-obat yang berisikan
dekstrometorfan (baca komposisinya) atau berlabel antitusif.
Sebaliknya, batuk berdahak adalah mekanisme tubuh untuk
mengeluarkan zat-zat asing dari saluran nafas, temasuk dahak. Batuk ini
sebaiknya tidak ditekan, supaya zat-zat asing itu bisa dikeluarkan. Obat-obat
yang bisa membantu pengeluaran dahak disebut ekspektoran. Obat-obat ini
biasanya juga merangsang terjadinya batuk supaya terjadi pengeluaran dahak.
Selain itu ada juga obat-obat yang bisa membantu mengencerkan dahak sehingga
mudah dikeluarkan yang disebut mukolitik.
Produksi
dahak meningkat antara lain pada kondisi alergi, merokok, dan infeksi. Beberapa
penyakit yg meningkatkan produksi dahak antara lain pneumonia, asma, dan
bronkhitis akut. Jika dibiarkan dalam waktu yang lama dahak
dapat menyebabkan penyumbatan saluran pernafasan dan sulit dikeluarkan , maka
untuk membantu mengeluarkannya dibutuhkan obat yang bersifat mukolitik.
2. DESKRIPSI
OBAT
·
Nama Obat :
SIRAN FORTE®
·
Nama Pabrik :
PT. Dexa Medica
·
Golongan Obat :
Keras
·
Kemasan :
kemasan isi 10 tab effervesent
·
Harga :
Rp. 94.000,00
·
Kandungan : N-acetylcystein
INDIKASI
Sebagai
adjuvan pada kondisi yang ditandai dengan suara serak dan mukus kental
atau mukus yang terinfeksi seperti :
Bronchopulmonary kronik (gangguan pulmonary yang kronik,emfisema bronkitis,
asma bronkitis kronik) , Bronkopulmonal akut (asma bronkial, bronkitis,
bronkopneumonia )
4. DOSIS
dan CARA PEMBERIAN
Tablet effervescent diberikan dengan cara dilarutkan dalam satu
gelas air
Kasus Akut : 1 tablet 1 kali sehari selama 5-10 hari
Kasus Kronik : 1 tablet 1 kali sehari
selama 1-2 bulan
5. MEKANISME
KERJA OBAT
N-acetylcystein (NAC) memiliki aktifitas
fludikasi, pencairan yang kuat terhadap sekresi mukus dengan jalan pemecahan
ikatan disulfida intramolekuler dan intermolekuler pada sejumlah glikoprotein
6. EFEK
SAMPING
Efek samping yang dilaporkan adalah
bronkospasme , nausea ,vomiting, stomatitis dan rhinorhea , panas dingin dan
demam.
7. PERINGATAN
dan PERHATIAN
Pemberian pada penderita asma dan lanjut
usia harus berhati-hati.
Bau sulfur bukan berarti rusaknya obat.
8. INTERAKSI
OBAT
Belum diketahui
9. KONTRA
INDIKASI
Penderita yang hipersensitifitas terhadap
N-acetylcystein
10. PENYIMPANAN
Simpan ditempat yang kering dan sejuk (15-25 C)
11. KELEBIHAN SIRAN FORTE
Ø
AKTIVITAS
MUKOLITIK DIBANDINGKAN DENGAN OBAT MUKOLITIK LAIN
Ø Hanya Diminum 1 kali sehari sehingga
lebih efektif
Ø Memiliki aktivitas antioksidan
sehingga dapat menjaga daya tahan tubuh
12.
KELEBIHAN
SIRAN FORTE DIBANDINGKAN PRODUK DENGAN
ZAT AKTIF YANG SAMA
Ø Sediaan Siran Forte berupa tablet
effervescent , Fluimucil (syrup kering
dan tablet),Pectocil (kapsul)
Ø Telah mendapat sertifikat dari GOLD dan PDPI
sebagai rekomendasi obat mukolitik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar